PRODUK UNGGULAN KAMI

Melia Propolis dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan dan penyembuhan berbagai penyakit Baca Lagi ...

Kisah Nyata

Hasil biopsi medis th 2006 saya dinyatakan Bone Marrow Cancer, stadium 3D. Rambut saya rontok Baca Lagi ...

Harga Produk

PROPOLIS dan MELIA BIYANG diproses dengan kualitas tinggi berdasarkan standar GMP (Good Manufacture Baca Lagi ...

Peluang Usaha

Dengan kelebihan pada sistem marketing plan akan memudahkan peluang seluruh anggotanya Baca Lagi ...

Penghasilan Luar Biasa

Anda boleh memperkenalkan sebanyak mungkin dan menempatkan dimana saja yang anda suka Baca Lagi ...

Susahnya 'Mengkondomi' Laki-laki Hidung Belang

Jakarta, Penularan HIV melalui hubungan seks yang tidak aman masih cukup tinggi Baca Lagi ...

Millie Nyaris Buta Akibat Parasit Cacing Jalan...

Jakarta, Millie awalnya hanya dianggap mengalami iritasi mata biasa. Namun yang Baca Lagi ...

8 Hal yang Membuat Orang Gampang Lupa

Jakarta, Pepatah bilang manusia adalah tempatnya salah dan khilaf. Itu lah sebabnya mengapa semua Baca Lagi ...

Duh! Penularan HIV pada Ibu Rumah Tangga Lebih...

Jakarta, Penularan HIV kini tidak hanya terjadi pada kelompok berisiko tinggi seperti pekerja Baca Lagi ...

Waduh! Makin Banyak Terpapar Polusi, Makin Tinggi Risiko Autis

Jakarta, Polusi udara sepertinya sudah tak bisa dilepaskan dari daerah perkotaan karena banyaknya kendaraan pribadi dan kendaraan umum yang berlalu-lalang di daerah itu. Padahal sebuah studi baru mengungkapkan bahwa paparan polusi udara tingkat tinggi yang berasal dari kendaraan-kendaraan ini dapat meningkatkan risiko seorang anak untuk terkena autisme.

"Anak yang terpapar polutan berkadar tinggi dari lalu lintas selama masa kehamilan atau tahun pertama kehidupannya berisiko lebih tinggi terkena autisme dibandingkan anak-anak yang paparan polusi udaranya paling rendah," ungkap Heather E. Volk, PhD, MPH, seorang asisten profesor riset dari University
of Southern California Keck School of Medicine.

Namun besarnya risiko tergantung pada waktu paparan. Jika paparan polusi udaranya terjadi selama masa kehamilan maka risiko autisnya bisa dua kali lipat, sedangkan paparan polusi pada tahun pertama kehidupan si anak dapat mengakibatkan munculnya risiko hingga tiga kali lipat.

Untuk mencapai kesimpulan itu peneliti mengamati data 279 anak pengidap autisme dan membandingkannya dengan 245 anak lain yang tidak mengidap gangguan pemusatan perhatian ini. Ketika studi dimulai, keseluruhan partisipan berusia 2-5 tahun.

Peneliti juga menggunakan alamat tempat tinggal sang ibu untuk memperkirakan paparan polusi yang dialaminya pada setiap trimester kehamilan dan selama tahun pertama kehidupan si anak.

Selain itu, peneliti menggunakan informasi dari EPA (Environmental Protection Agency) dan membuat model lalu lintas untuk mencari tahu seberapa banyak polusi udara yang diperoleh dari setiap lokasi tempat tinggal partisipan. Tak lupa peneliti mengamati paparan materi partikulat dan kadar nitrogen dioksida yang ada dalam polusi udara di suatu daerah.

"Dalam studi ini kami juga mempertimbangkan seberapa macet jalanan itu, kepadatan lalu lintas, volume lalu lintas hingga seberapa sering jalanan itu dilewati," papar Volk seperti dikutip dari WebMD, Jumat (30/11/2012).

Dari situ peneliti menemukan bahwa risiko autisme seorang anak akan semakin tinggi jika terpapar lebih banyak polusi udara, terlepas itu sebelum lahir atau selama tahun pertama kehidupan si anak.

Kendati begitu, Volk mengaku tak tahu mengapa polusi udara ada kaitannya dengan risiko autisme. Hanya saja sejumlah sumber polusi (polutan) telah terbukti mampu membatasi pergerakan sebuah gen yang penting bagi perkembangan otak. Ekspresi gen ini juga terbukti dapat mengurangi otak menjadi autis.

"Lagipula polusi udara dapat menyebabkan peradangan dan bisa jadi itu memainkan peran penting disini," pungkasnya.

Lowongan

Di cari distributor PROPOLIS sebanyak-banyaknya, dengan SISTEM BONUS DIBAYAR HARIAN .
HUBUNGI Andie Arjawa, HP: 0852 5349 4669, 0852 5349 4569, Email: andiearjawa@gmail.com
 
Dre@ming Post______

sumber : detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar